Buku saku dokter
BAB I
Pendahuluan
A.LATAR BELAKANG
Kesehatan adalah
keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan social yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara social dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan yang
memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan
persalinan. Cara menjaga kesehatan dapat dikatakan sebagai hal yang paling
berharga dalam hidup kita.
Salah satu cara
untuk mendapatkan kesehatan adalah dengan mengkomsumsi obat. Sedangkan definisi
obat itu sendiri adalah suatu bahan yang dimaksudkan untuk menetapkan suatu
diagnosa,mencegah, mengurangkan, menghlangkan, menyembuhkan penyakit dan gejala
penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia dan hewan,
memprolok badan atau bagian badan manusia (sulistyowati,1999 : 4). Obat –
obatan dalam situasi apapun, tidak boleh dikomsums dengan terlalu mudah. Obat
–obatan tidak menyembuhkan penyakit hingga mendasar untuk menyembuhkan penyakit
terletak pada gaya hidup kita sehari-hari. Semakin cepat efek suatu obat
muncul, semakin kuat pula racun yang di kandungnya. Jika memilih obat, harap
dilihat bahwa obat sangat efektif, yang menghilangkan rasa sakit dengan cepat,
jauh lebih berbahaya bagi tubuh daripada banyak obat-obatan lain. Oleh karena
itu obat dapat dikatakan bahwa obat dapat bersipat sebagai obat dan juga dapat
bersipat sebagai racun. Obat akan bersipat
sebagai obat bila tepat digunakan dalam pengobatan suatu penyakit dengan
dosis dan waktu yang tepat. Apabila digunakan salah dalam pengobatan atau
overdosis akan menimbulkan keracunan. Bila dosisnya lebih kecil, tidak diproleh
penyembuhan (Sulistyomati, 1999 : 2).
OBAT GENERIK:
PARACETAMOL/PARASETAMOL
OBAT BERMEREK:
ALPAMOL,BIOGESIC,BODREXIN
DEMAM,CUPANOL,DUMIN,FARMADOL,FEVRIN,GRAFADON,ITAMOL,ITAMOL
F,KAMOLAS,LANAMOL,MAGANOL,MORETIC,NAPREX,NASAMOL,NUFADOL,PAMOL,PANADOL
BIRU,PRAXION,PROGESIC,SANMOL TABLET
PENYAKIT TERKAIT :
SAKIT KEPALA,MIGRAN,DEMAM.
FARMAKOLOGI
Paracetamol atau
acetaminophen adalah obat yang mempunyai efek mengurangi nyeri (analgesic) dan
menurunkan demam (antipiretik).paracetamol mengurangi nyeri dengan cara
menghambat impuls/rangsang nyeri di
perifer.paracetamol menurunkan demam dengan cara menghambat pusat pengatur
panas tubuh di hipotalamus.
Paracetamol sering
digunakan untuk mengobati berbagai penyakit seperti sakit kepala,nyeri
otot,radang sandi,sakit gigi,flu dan demam.paracetamol mempunyai efek
mengurangi nyeri pada radang sendi (arthritis)tapi tidak mempunyai efek
mengobati penyebab peradangan dan menyebabkan sendi.
INDIKASI
Mengurangi nyeri
pada kondisi : sakit kepala,nyeri otot,sakit gigi,nyeri pasca operasi minor,
nyeri trauma ringan. Menurunkan demam yang d sebabkan oleh berbagai penyakit.pada
kodisi demam (menurunkan suhu tubuh)dan tidak mengobati penyebab demam itu
sendiri.
KONTRAINDIKASI
Paracetamol jangan
diberikan kepda penderita hipersensitif/alergi terhadap paracetamol. Penderita
gangguan fungsi hati berat.
PERINGATAN DAN PERHATIAN
Bila setelah 2 hari
demam tidak menurun atau setelah 5 hari nyeri tidak menghilang,segera hubungi
unit pelayanan kesehatan. Gunakan paracetamol berdasarkan dosis yang di
anjurkan oleh doker. Pengguna paracetamol melebihi dosis yang di anjurkan dapat
menyebabkan efek sampig yang serius dan
operdosis . hati-hati pengguna paracetamol pada penderita penyakit
hati/liver,penyakit ginjal dan alkoholisme,penggunaan paracetamol pada
penderita yang mengkomsumsi alcohol dapat meningkat kan resiko kerusakan fungsi
hati. Hati-hati penggunaan parasetamol pada ibu hamil dan ibu menyusui.
EFEK SAMPING
Mual, nyeri perut,
dan kehilangan nafsu makan.
Penggunaan jangka
panjang dan dosis besar dapat menyebabkan keruasakan hati. Reaksi
hipersenstivas/alergi seperti ruam,kemrahan kulit,bengkak di wajah
(mata,bibir)sesak napas,dan syok.
DOSIS DAN ATURAN
PAKAI
Paracetamol tablet
Dewasa dan anak di
atas 12 tahun : 1tablet,3 – 4 kali sehari.
Anak – anak 6 – 12
tahun :1/2 -1,tablet 3 -4 kali sehari
KEMASAN
Paracetamol tablet
500 mg.
Paracetamol sirup
125 mg/5ml
Paracetamol sirup 160
mg/ml
Paracetamol sirup
250 mg/5ml.
Amoxicilin
merupakan antibiotika
OBAT GENERIK:
AMOXICILIN
OBAT BERMEREK :
PENMOX,INTERMOXYL,OSPAMOK,AMOXAN,HUFANOXYL,YUSIMOX,AMOXIL, CORSAMOX,FARMOXYL, ABDIMOX, IKAMOXYL,LACTAMOX,KALMOXILLIN, ITERMOXYL,MEDOMOX, MEDOXYL, MESTAMOX, MEXYLIN, MOXBIOS,MOXLIN, NOVAX, NUFANOX, OPIMOX, OSPAMOX, PEHAMOXYL, PENMOX, SCANNOCYL, SOLPENOX, SUPRAMOX, TOPCILLIN, WIAMOX, WIDECILLIN,XILTROP, ETHIMOX.
PENMOX,INTERMOXYL,OSPAMOK,AMOXAN,HUFANOXYL,YUSIMOX,AMOXIL, CORSAMOX,FARMOXYL, ABDIMOX, IKAMOXYL,LACTAMOX,KALMOXILLIN, ITERMOXYL,MEDOMOX, MEDOXYL, MESTAMOX, MEXYLIN, MOXBIOS,MOXLIN, NOVAX, NUFANOX, OPIMOX, OSPAMOX, PEHAMOXYL, PENMOX, SCANNOCYL, SOLPENOX, SUPRAMOX, TOPCILLIN, WIAMOX, WIDECILLIN,XILTROP, ETHIMOX.
KOMOSISI
Tiap tablet
amoxillin 500 mg mengandung amoksisilina trihidrat setara dengan amoksisilina
anhidrat 500 mg.
tiap tablet amoxillin 250 mg mengandung
amoxilina trihidrat setara dengan amoksisilina trihidrat 250 mg. tiap sendok
the (5 ml) suspense mengandung amoksisilina
trihidrat setara dengan amokisisilina trihidrat 125 mg.
FARMAKOLOGI
Amoxilllin
merupakan senyawa penisilin semisintetik dengan aktivitas anti bakteri (
bakterisid) berspektrum luas. Amoxillin efektif terhadap sebagaian besar
bakteri gram – fositif dan beberapa gram – negative yang pathogen. Bakteri
pathogen yang sensitive terhadap amoxillin adalah staphylocci, streptococci,
enterocci, S.pneumoniae.
AMOXICILIN Adalah
antibiotic yang termasuk kedalam golongan penisilin. Obat lain yang termasuk
kedalam golongan ini antara lain ampicilin,peperacilin,ticarcilin.karena berada
dalam satu golongan maka semua obat tersebut
mempunyai mekanisme kerja yang mrip. Obat ini tdak membunuh bakteri
secara langsug tetapi dengan cara mencegah bakteri membentuk semacam lapisan
yang melekat di sekujur tubuhnya. Lapisan ini bagi bakteri berfungsi sangat
vital yatu untuk melindungi bakteri dari perubahan lingkungan dan menjaga agar
tubuh bakteri tidak berpisah. Bakteri tidak akan mampu bertahan hidup tanpa
adanya lapisan ini. Amoxicillin sangat efektif untuk beberapa bakteri seperti
H.influenzae N.gonorhoea E.coli Pneumocci, Streptococci, dan beerapa strain
dari staphylococci
INDIKASI
Beberapa penyakit
yang bias di obati dengan amoxcilin antara lain infeksi pada telinga tengah,radang
tonsil,radang tenggorokan, radang pada laring,bronchitis,pneumonia,infeksi
saluran kemih,dan infeksi pada kulit.Amoxilin juga bisa dgunakan untu mengobati
gonorrhea.
KONTRA INDIKASI
Pasien dengan
reaksi alergi atau hipersensitif terhadap penisilin.
DOSIS
Dosis
amoxillin di seusaikan dengan jenis dan
beratnya infeksi.
Anak dengan berat
badan < 20 kg : 20 – 40 mg/kg berat badan sehari,terbagi dalam dosis 3
dosis.
Dewasa atau anak
dengan berat badan > 20 kg : 250 – 500 mg sehari.
OBAT GENERIK :
MEFENAMAT ACID/
ASAM MEFENAMAT
Obat bermerek :
Analspec, Asimat,
Benostan, Cetalmic, Corstanal, Datan, Dogesic, Dolos, Dystan, Fargetix,
femisic, fensik, Gitaramin, Hexalgesic, Lapistan, licostan, Citostan, Mefast,
Mefinal, Mefinter, mefix,menin, molasic, nichostan,opistan,pondex,ponstan,
ponstelax.
KOMPOSISI/KANDUNGAN
Asam mefenamat 250
mg : tiap tablet mengandung Asam mefenamat 250 mg. Asam mefenamat 500 mg : tiap
tablet mengandung Asam mefenamat 500mg.
FARMAKOLOGI
Cara kerja Asam mefenamat
adalah seperti OAINS ( Obat anti – inflamasi Non- Stroid atau NSAID) lain yaitu
menghambat sintesa prostaglandin dengan menghambat kerja enzim cyclooxygenase
(COX- 1 & COX- 2).
Asam mefenamat
mempunyai efek antiinflamasi,analgetik (antinyeri) dan antipiretik.
INDIKASI/KEGUNAAN
Indikasi asam
mefenamat adalah untuk menghilangkan nyeri akut dan kronik, ringan sampai
sedang sehubugan dengan sakit kepala, sakit gigi, disminore primer, termasuk
nyeri karena trauma,nyeri sendi,nyeri otot,nyeri sehabis operasi, dan nyeri
pada persalina.
KONTRAINDIKASI
Pada penderita
tukak lambung, radang usus, gangguan ginjal,asma dan hipersensitif terhadap
asam mefenamat.
Pemakaian secara
hati-hati pada penderita penyakit ginjal atau hati dan perdangan saluran cerna.
DOSIS DAN ATURAN
PAKAI
Dewasa dan
anak-anak di atas 14 tahun :
Dosis awal yang
dianjurkan 500mg kemudian dilanjutkan 250mg tiap 6 jam.
EFEK SAMPING
Gangguan saluran
cerna, antara lain iritasi lambung,kolik usus,mual,muntah dan diare, rasa
mengantuk, pusing, sakit kepala, penglihatan kabur, vertigo,dyspepsia.
Pada penggunaan
terus menerus dengan dosis 2000 mg atau lebih sehari, asam mefenamat dapat
menyebabakan anemia hemolitik.
PERINGATAN DAN
PERHATIAN
Terhadap kehamilan
: tidak direkomendasikan untuk digunakan oleh wanita hamil. Terutama pada
akhir masa kehamilan atau saat melahirkan karena efeknya pada system
kardiovaskular fetus (penutupan premature duktus arterious ) & kontraksi
uterus.
Terhadap ibu
menyusui : didistribusikan melalui susu ibu, sehingga tidak
direkomendasikan untk digunakan oleh ibu yang sedang menyusui.
KEMASAN :
Asam mefenamat 250
mg,kotak,10 strip x 10 tablet.
Asam mefenamat 500
mg,kotak,10 strip x 10 tablet.
Merupakan nama obat
paten dari dari obat generik asam
mefenamat. Obat ini termasuk golongan analgesic anti inflamasi.
Seperti golongan
obat analgsik lainnya, obat ini juga mempunyai fungsi yang sama sebagai
penghlang rasa sakit. Efeknya selain sebagai penghilang rasa sakit. Juga
sebagai anti – inflamasi ( mengurangi pembengkakan ).
KOMPOSISI
Tiap kapsul
mengandung asam mefenamat 250 mg
Tiap tablet mengandung asam mefenamat 500 mg (postan f)
INDIKASI
Untuk menghilangkan
nyeri ringan sampai sedang, serta nyeri akut dan kronis sehubungan dengan :
1.
Sakit gigi
2.
Sakit kepala
3.
Nyeri sendi
4.
Nyeri otot
5.
Dismenore ( sakit
saat dating bulan )
KONTRA NDIKASI
1.
Pasien yang
hipersensitip terhadap asam mefenamat
2.
Pasien tukak
lambung
3.
Pasien radang usus
4.
Pasien gagal
jantung
5.
Pasien gagal ginjal
6.
Pasien gangguan
pernapasan
DOSIS
Dewasa : 3 x 500mg
(kapsul tablet)
EFEK SAMPING
1.
Mual
2.
Muntah
3.
Iritasi lambung
4.
Pusing
OBAT GENERIK
DEXAMETHASONE/DEKSAMETASON
OBAT BERMEREK :
Camidexon, Corsona,
cortidex, Dexa-m, Etason,indexon,kalmethason,lanadexon,lixodexon,molacort,nufadex
m, oradexon, pycameth, scandexon.
KOMPOSISI
Dexamethasone 0,5
mg : setiap tablet mengandung dexametason 0,5 mg.
Dexamethasone 0,75
mg : setiap tablet mengandung dexamethasone 0,75 mg.
FARMAKOOGI
Dexamethasone
adalah obat antiinflamasi dan anti alergi yang sangat kuat. Sebagai
perbandingan dexamethasone 0,75 mg setara dengan obat sebagai berikut :
cortisone 25 mg, hydrocortisone 20 mg, prednisone 5 mg, dan prednisolone 5 mg.
Dexamethasone tidak
mempunyai aktipitas mineral korticortisone, sehingga pengobatan untuk
kekurangan adrenocortical tidak berguna.
INDIKASI
Obat ini di gunakan
sebagai glucocorticoid khususnya untuk :
Antiinflamasi ,
Pengobatan rematik
arthritis, dan penyakit kolagenlainnya, alergi dermatis, penyakit
kulit,penyakit implamasi pada masa dan kondis lain dimana glucocorticoid
berguna lebih menguntungkan seperti penyakit leukemia tertentu dan limpoma dan
implamasi pada jaringan lunak dan anemia hemolitik.
KONTRAINDIKASI
Penderita yang hipersensitif
terhadap dexametason.
Penderita jamur
sistemik.
Jangan diberikan
pada penderita herpes simplek pada mata,tuberklosis aktif,
Peptic ulcer aktif
atau psikosis kecuali dapat menguntungkan penderita.
Jangan di berikan
pada wanita hamil karena akan terjadi hipoadrenalisme pada bayi yang di
kandungnya, atau di berkan dengan dosis yang serendah – rendahnya.
EFEK SAMPING
Pengobatan yang
berkepanjangan dapat mengakibatkan efek kata bolik steroid seperti kehabisan
protein,osteoporosis, dan penghambatan pertumbuhan anak. Penimbunan garam air
dan kehilangan potassium jarang terjadi bila di bandingkan dengan glucocorticod
lainnya.
Penambahan nafsu
makan dan berat badan lebih sering terjadi.
DOSIS DAN ATURAN
PAKAI
Dewasa :0,5 mg – 10
mg per hari.
Anak – anak 0,08 mg
– 0,3 mg /kg berat badan perhari di bagi dalam 3 atau 4 dosis.
KEMASAN
Dexamethasone
tablet 0,5 mg,kotak,20 strip 10 tablet
Dexamethasone
tablet 0,75 mg, kotak,20 strip 10 tablet
OBAT GENERIK :
RIFAMPICIN
OBAT BERMEREK :
CORIFAM, LANARIF,
MERIMAC, RIF, RIFAMTIBI,RIMACTANE.
Penyakit terkait :
TBC
KOMPOSISI
Rifampicin 300 mg :
setiap tablet mengandung rifampicin 300 mg.
Rifampicin 450 mg : setiap tablet mengandung rifampicin
450 mg.
Rifampicin 600 mg :
setiap tablet mengandung rifampicin 600 mg.
FARMAKOLOGI
RIFAMPICIN
(RIFAMPISIN ) merupakan antibiotic semisintetik
yang mempunyai efek bakteri dan organism gram fositif. Pada dosis
tinngi, rifampisin juga efektif terhadap organism gram negative. Mekanisme
kerja rfampisin dengan dengan menghambat RNA dari mikobakterium.
INDKASI
Untuk pengobatan
tuberculosis atau TBC dalam kombinasi dengan senyawa leprotik lain.
KONTRA INDKASI
Penderita yang
hipersensitif terhadap obat
ini,penderita jaundice,
Penderita porfiria.
DOSIS DAN ATURAN PAKAI
Dewasa : 10 – 12
mg/kg berat badan/hari.
Anak – anak :
maksimal 600 mg/hari.
Tuberkulosa :
Dewasa : dosis tunggal sebesar
600 mg/hari.
Anak –anak : 10-20 mg/kg berat badan/hari sebagai dosis
tunggal.
Tidak boleh
melebihi 600 mg/hari jika dikombinasikan dengan antituberkulosa lainnya.
Lepra :
Dewasa : dosis tunggal sebesar
450-600 mg/hari.
Anak – anak : 10 – 15 mg/kg berat badan /hari sebagai
dosis tunggal.
Tidak boleh
melebihi 600 mg/hari jika dikombinasikan dengan antilepra lainnya.
Sebaiknya obat
rifampisin diminum 30 menit – 1 jam sebelum makan atau 2 jam sesudah makan.
EFEK SAMPING
Gangguan saluran
pencernaan seperti mual dan muntah. Gangguan fungsi hati, pernah dilaporkan
timbulnya ikterus,prpura, reaksi hiversensitivitas atau alergi.
Trombositopenia,
leucopenia. Dapat terjadi abdominal distress (ketidaknyamanan pada perut) dan
pernah dilaporkan terjadinya colitis pseudo membrane juga pernah di jumpai
keluhan – keluhan seperti influenza, demam, nyeri otot dan sendi.
PERINGATAN DAN
PERHATIAN
Pemberian
rifampicin pada penderita gangguan fungsi hati hanya jika diperlukan.
Pada pengobatan
jangka panjang dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan fungsi hati dan hitung
jenis darah secara periodic .
Apabila ada
tanda-tanda komplkasi serius,seperti gagal ginjal, anemia hemolitik,
thrombositopenia atau kelainan fungsi hati maka pengobatan harus dihentikan.
Keamanan pada
wanita hamil dan ibu menyusui belum jelas diketahui. Rifampicin menyebabkan
warna urin,feses, air mata, air ludah, keringat menjadi kemerah-merahan
terutama pada permulaan pengobatan, sehingga perlu diber tahukan sebelumnya
pada pasien.
Rifampisin juga
dapat menyebabkan pewarnaan pada lensa yang kontak yang lunak.
KEMASAN
RIFAMPICIN
tablet,kotak,10 strip x 10 kaplet.
Rifampicin tablet, kotak,10
strip x 10 kaplet.
OBAT GENERIK
:ISONIAZID / INH
OBAT BRMEREK :
BENIAZIDE, INH –
CIBA, INHA 400, KAPEDOXIN, NUFADOXIN FORTE, PEHADOXIN, PYRAVIT, SUPRAZID
Penyakit terkait :
TBC
FARMAKOLOGI
ISONIAZID adalah
antibiotic dengan aktivitas bakterisid dan bakteriostatik terhadap
mikobakterium. Isonizid atau INH bekerja dengan mengahambat sntesa asam
mikolinat yang merupakan unsur penting pembentukan dinding sel mikobakterium
tuberculosis.
Isoniazid akatif
terhadap bakteri M.tuberculosis , M.bovis , dan beberapa strain M .kasassi
INDIKASI
Pengobatan dan
pencegahan tuberculosis, dalam bentuk pengobatan tunggal maupun kombinasi
dengan obat tuberculosis lainya.
Pengobatan infeksi
mikobakterium non – tuberculosis
KONTRA INDIKASI
Penderita penyakit
hati akut.
Penderta dengan
riwayat kerusakan sel hati disebabkan terapi isoniazid.
Penderita yang
hipersensitif atau alergi terhadap
isoniazid.
DOSIS DAN ATURAN
PAKAI
Dewasa : 5 mg/kg berat
badan/hari atau 10 mg/kg berat badan 3 kali seminggu.
Anak –anak : 10 – 15 mg/kg berat badan/hari dalam 2 dosis terbagi (pagi dan
malam). Atau 20 – 40 mg/kg berat badan 2- 3 kali seminggu.
Isonizid sebaiknya
diminum dalam keadaan perut kosog, waktu yang paling baik pemberan isoniazid
adalah 1 – 2 jam sebelum makan. Apabila terdapat gangguan saluran pencernaan
/lambung apabila diminum sebelum makan, makan isoniazid dapat diminum bersamaan
dengan makanan untuk mengurangi efek gangguan pencernaan.
EFEK SAMPING
Efek samping yang
dapat terjadi diantaranya neuritis perifer, neuritis optic, reaksi
psikosis,kejang,mual,muntah,kelelahan,gangguan pada lambung.gangguan
penglihatan, demam,kemerahan kulit, dan difisensi vitamin B (pyridoxine). Efek
samping yang berpotensi patal adalah hepatotoksititas (gangguan dan kerusakan
sel hati )
PERINGATAN DAN
PERHATIAN
Hati – hati
penggunaan isoniazid pada penderita dengan gangguan pungsi ginjaldan hati. Pada
penderita gangguan fungsi ginjal dosis isoniazid perlu diturunkan. Hati – hati
penggunaan isoniazid pada penderta dengan riwayat psikosis, penderita dengan
resiko neuropati ( seerti diabetes mellitus) alkoholisme, malnutrisi, dan
penderita HIV.
Perlu dilakukan
pemeriksaan fungsi hati sebelum memulai terapi dan selama terapi perlu
dilakukan monitor fungsi hati secara berkala.
Hati – hati
penggunaan isoniazid pada ibu hamil dan ibu menyusui. Isoniazid di berikan bila
manfaat pengobatan lebih besar darpada resiko bagi ibu dan bayi.
INTERAKSI OBAT
Isoniazid dapat
meningkatkan toksisitas karbamazepine,ethosuximide, fenitoin,diazepam,triazolam,teofilin,dan
warfarin.
Konsentrasi dalam
darah isoniazid dapat berkurang bila di gunakan bersamaan dengan ketokonazole.
Risiko
hepatotoksisitas dapat meningkat bila di gunakan bersamaan dengan rifampisin dan
obat hepatotosik lainya.
Pada penderita yang
mengkomsumsi alcohol. Efektipitas isoniazid dapat menurun dan resiko neuropati
dan hepatotoksisitas dapat meningkat.
KEMASAN
Isoniazid tablet
300 mg.
MEREK DAGANG :
DELLACORTA,ELTAZON,ETACORTIN,
ERLANISON,INFLASON,KOKOSONE, METACORT, PEHACORT,PIMICORT,PREDNICAP,PREDSIL,REMACORT,SOHOSON,TIAPREN,TRIFACORT.
INDIKASI
Artiritis rheumatoid,asma bronchial,lupus eritematosus
sistemik, demam reumatik yang berhubungan karditis.
KONTRA INDIKASI
Tukak lambung,
osteoporosis, diabetes mellitus, penyakit infeksi sistemik, gagal ginjal
kronis,uremia,hamil,tuberkulosa aktif, hipersensitif.
PERHATIAN
Tidak untuk terapi
awal artiritis rheumatoid.
Menyusui : pemakain jangka panjang mengganggu
pertumbuhan anak, menurunkan daya tahan tubuh terhadap infeksi, penghentian
obat harus bertahap.
Interaksi obat : rifampisin,barbturat.
EFEK SAMPING
Mual, anoreksia (
kehilangan nafsu makan ), nyeri otot, gelisah,edema,
hipernatremia,hipokalemia,iritasi lambung.
DOSIS
1 – 4 tablet 5
mg/hari
CYPROHEPTADINE
Pilihan antic untuk
anak tidak semua antibiotic cocok diberikan pada anak – anak. Kenalilah
antibiotic mana saja yang relative aman dan dapat diberikan kepada mereka.
Prinsip umum
Tidak semua dema
pada anak membutuhkan antibiotic.
Pemberian
antibiotic berlebihan dapat menimbulkan dapat menimbulkan resistansi.
Berat badan anak
berperan cukup penting pada pendosisan antibiotic.
Ada beberapa
antibiotic yang aman bagi anak tetapi tidak pada bayi baru lahir.
Antibiotik untuk
infeksi berat antibiotic katagori ini hanya boleh diberikan kepada anak.
Aminoglikosida
(kanamycin, amikacin, gentamicin, cephalosporin injeksi
(ceftazidime,ceftrixone, cefotaxime).
Antibiotic yang
relative aman untuk anak penicillin
group (ampicillin, amoxillin,amoxillin – clvulanic acid ) cephalosporin
oral ( cefadroxil, cefixime)makrolid (spiramycin, clarithromycin,
roxitromycin,azithromycin) linkomisin dan klindamisin,sulfonamide
(cotrimoxazole)metrondazole
Antibiotik yang
perlu diperhatikan dan dilarang
Tetrasiklin dan
golongan nya ( doksisiklin, minosiklin ): pemberian pada anak berumur dibawah 8
tahun dapat mengakibat kan gigi berubah
warna menjadi kecoklatan secara permanen.
Fluorkuinolon (
ciprofloxacin, levofloxcin,ofloxacin,dll) : dilrang pada semua anak dan remaja
(yang berusia di bawah 18 tahun) karena dapat menimbulkan efek samping gangguan
struktur serta pertumbuhan tulang dan sendi
OBAT BERMEREK :
ANFIX, CEFAROX,
CEFILA, CEFSPAN, CEPTIK, COMPORIN, ETHIFIX, FIXACEF, FIXIPHAR, LANFX, MAXPRO,
SIMCEF, SOFIX, SPANCEF, SPAXIM, SPORETIK, STARCEF, TOCEF, URTICEF.
KOPOSISi
Tiap kapsul
cefixime 50 mengandung cefixime 50 mg.
Tiap kapsul cefixme
100 mengandung cefixime 100 mg.
Tiap 1 sendok takar
(5 ml ) sirup cefixime ( 100 mg/5 ml ) mengandung cefixime trihidrat 111,92 mg
setara dengan cefixime 100 mg.
FARMAKOLOGI
CEFICIME bersipat
bakterisid dan berspektrum luas terhadap mikroorganisme gram positif dan gram
negative, seperti sefalosporin oral yang
lain. Cefixime mempunyai aktivitas yang poten terhadap mikroorganisme gram
positif seperti streptococcus sp., streptococcus pneumonia, dan gram negative
seperti branhamella catarrhalis, Escherichia coli, proteus sp., haemophilus
influenza.
Mekanisme kerjanya
yaitu menghambat sintesis dingding sel. Cefxime memiliki afinitas tinggi
terhadap “ penicillin – binding- protein” (PBP) 1 (1a,1b, dan 1c) dan 3, dengan
tepat aktivitas yang berpariasi tergantung jenis organismenya.
Cefixime setabil
terhadap
-
Laktamase yang
dihasilkan oleh beberapa organism, dan mempunyai aktivitas yang baik terhadap
organism penghasil laktamase.
-
Penitrasi cefixime
kedalam sputum, tonsil, jaringan maxillary sinus mucosal, otorrhea, cairan
empedu dan jaringan kandung empedu adalah baik. Cefixime terutama diekskresikan
melalui ginjal.
INDIKASI
CEFIXIME
diindikasikan untuk pengobatan infeksi – infeksi yang disebabkan oleh
mikroorganisme yang rentan antaralain :
Infeksi saluran
kemih tanpa komplikasi yang disebabkan oleh escaherichia col I dan proteus
mirabilis.
Otitis media disebabkan
oleh haemophilus influenza (strain laktamase postif ) dan streptococcus
pyogenes.
Faringitis dan
tonsillitis yang disebabkan oleh streptococcus pyogenes.
Bronchitis akut dan
bronchitis kronik dengan eksaserbasi akut yang dengan oleh streptococcus pneumonae dan haemophilus influenza (strain
beta – laktamase positif dan negative ).
KONTRAINDIKASI
Penderita dengan
riwayat shock atau hipersensitif atau alergi akibat beberapa bahan dari sediaan
ini.
DOSIS
Dewasa dan anak –
anak dengan berat badan 30 kg, dosis harian yang direkomendasikan adalah 50 –
100 mg, diberikan per oral dua kali sehari. Dosis sebaiknya disesuaikan dengan
usia penderita, berat badan dan keadaan penderita, untuk infeksi yang berat
dosis dapat ditingkatkan sampai 200 mg, diberikan dua kali sehari.
EFEK SAMPING
SHOCK
Perhatan yang cukup
sebaiknya dilakukan karena gejala – gejala shock kadang – kadang bisa terjadi.
Jika beberapa tanda atau gejala seperti persaan tidak enak, rasa tidak enak
pada rongga mulut, stridor, dizziness, defakasi yang tidak normal, tinnitus
atau diaphoresis,. Maka pemakain sediaan ini harus di hentikan.
HIPERSENSITIVITAS
Jika tanda – tanda reaksi
hipersensitivitas seperti rash, urtikaria, eritema, pruritus atau demam maka
pemakaian sediaan ini harus dihentikan dan sebaiknya dilakukan penaganan lain
yang lebih tepat.
HEMATOLOGIK
Granulositopenia
atau eosinophilia jarang terjadi. Kadang – kadang thrombocytopenia dapat
terjadi. Pemakian sediaan ini sebaiknya di hentikan bila ditemukan adanya
kelainan – kelainan ini.
Dilaporkan bahwa
terjadi peningkatan GOT, GPT atau alkaline phosphatase.
RENAL
Pemantauan fusngsi
ginjal secara preodik dianjurkan karena gangguan fungsi ginjal seperti
insufisiensi ginjal kadang – kadang dapat terjadi. Bila ditemukan adanya
kelainan – kelainan ini, hentikan pemakain obat ini dan lakukan penanganan lain
yang lebih tepat.
SALURAN CERNA
Kadang – kadang
terjadi colitis seperti colitis pseudomembranosa, yang ditunjukan dengan adanya
darah didalam tinja. Nyeri lambung atau diare terus menerus memerlukan penangan
yang tepat, jarang terjadi muntah, diare, nyeri lambung, heartburn atau
anoreksia, nausea, rasa penuh dalam lambung atau konstipasi.
PERNAfASAN
Kadang – kadang
terjadi pneumonia interstitial atau sindroma PIE, yang di tunjukan dengan adanya
gejala – gejala demam, batuk, dyspnea, foto rontgen, thorax yang tidak normal
dan eosinophilia, ini sebaiknya hentikan pengobatan dengan obat ini dilakukan
penanganan lain yang tepat seperti pemberian hormone adrenokortikal.
PERUBAHAN
FLORA BAKTERIAL
Jarang terjadi
stomatitis atau kandidiasis.
DEFISIENSI VITAMIN
Jarang terjadi
defisiensi vitamin k ( seperti hipoprotrombinemia atau kecendrungan pendarahan
) atau defisensi grup vitamin B ( seperti glositis, stomatitis, anoreksia atau
neurotis).
LAIN – LAIN
Jarang terjadi
sakit kepala atau dizziness.
Pada penelitian
anak tikus yang diberi 1000 mg/kg Berat badan. Hari secara oral, dilaporkan
adanya penurunan spermatogenesis.
PERINGATAN DAN
PERHATIAN
Hati – hati
terhadap reaksi hipersensitif, karena reaksi – reaksi seperti shock dapat
terjadi.
Sediaan in
sebaiknya jangan diberikan kepada penderita – penderita yang masih dapat
diobati dengan antibiotika lain,jika perlu dapat diberikan dengan hati – hati.
Penderita dengan riwayat hipersensitif terhadap bahan – bahan dalam sedian ini
atau dengan antibiotika cefixime lainnya. Cefixime harus diberikan dengan hati
– hati kepada penderita, antara lain sebagai berikut :
Penderita dengan
riwayat hipersensitif terhadap pensilin, penderita dengan riwayat personal atau
familial terhadap berbagai bentuk alergi seperti asma bronchial, rash,
urtikaria, dan penderita dengan gangguan fungsi ginjal berat. Penderita dengan
nutrisi oral rendah,penderita dengan nutrisi parenteral, penderita lanjut usia
atau penderita yang dalam keadaan lemah. Obserpasi perlu dilakukan dengan hati
– hati pada penderita ini karena dapat terjadi difisiensi vitamin K.
Penggunaan selam
kehamilan :
Keamanan pemakaian
sepiksim selama masa kehamilan belum terbukti. Sebaiknya sediaan ini hanya
diberikan kepada penderita yang sedang hamil atau wanita yang hendak hamil,
bila keuntungan terapeutik lebih besar di banding resiko yang terjadi.
Penggunaan pada
wanita menyusui :
Belum diketahui
apakah sefiksim diekskresikan melalui air susu ibu.
Sebaiknya tidak
menyusui untuk sementara waktu selama pengobatan dengan obat ini.
Penggunaan
pada bayi baru lahir atau bayi premature
:
Keamanan dan
keefektipan penggunaan cefixime pada anak – anak dengan usia kurang dari 6
bulan belum di buktikan ( termasuk bayi baru lahir dan bayi premature).
KEMASAN
Cefixime 50,kotak,5
strip isi 10 kapsul.
Cefixime 100,kotak,
5 strip isi 10 kapsul.
Cefixime sirup,
botol isi 30 mili.
OBAT GENERIK :
OMEPRAZOLE
OBAT BERMEREK :
CNTRAL, DUDENCER,
INHIPUMP, LOKEV, LOKLOR, LOSEC, MEISEC, NORSEC, OMEVELL, OMZ, ONIC, OPM,
OPREZOL, OZID, PRILOS, PROHIBIT, PROMEZOL, PROTOP, PUMPITOR, REDUSEC, REGASEC,
ROCER, SOCID, STOMAKER, ULZOL,ZEPRAL, ZOLLOCID.
KOMPOSISI
Omeprazole 20 mg :
tiap kapsul mengandung omeprazole 20 mg.
Omeprazole 10 mg :
tiap kapsul mengandung omeprazole 10 mg.
FARMAKOLOGI
Omeprazole bekerja
menghambat sekresi asam lambung dengan cara berikatan pada pompa H + K+ATPase (
pompa proton) dan mengaktifkannya sehingga terjadi pertukaran ion kalium dan
ion hydrogen dalam lumen sel.
Omeprazole
berikatan pada enzim ini secara klinis, tidak terdapat efek farmakodinamik yang berarti selain efek obat
ini terhadap sekresi asam. Pemberian melalui oral dari obat ini menghambat
sekresi asam lambung dan stimulasi pentagastrik.
CARA KERJA
OMEPRAZOLE
menghambat sekresi asam lambung dengan cara berikatan pada pompa H + K + ATPase
dan mengaktifkannya sehingga terjadi pertukaran ion kalium dan ion hydrogen
dalam lumen sel. Omeprazole berikatan pada enzim ini secara irreversible,
tetapi reseptor – H2 tidak dipengaruhi. Secara klinis, tidak terapat efek
farmakodinamik yang berarti selain efek obat ini terhadap sekresi asam.
Pemberian melalui oral dari obat ini menghambat basal dan sekresi asam yang
distimulasi oleh pentagastrin. Indikasi omeprazole diindikasikan untuk
pengobatan jangka pendek tukak lambung, tukak duodenum dan refluks esofagitis.,
pengobatan sindroma zollinger – Ellison.
INDIKASI
Pengobatan jangka
pendek tukak duodenal dan yang tidak responsive terhadap obat – obat antagonis
reseptor H2. Pengobatan jangka pendek
untuk usus 12 jari.
Pengobatan jangka
pendek tukak lambung. Pengobatan refluks esofagitis erosive/ulseratif yang
telah didiagnosa melalui endoskopi. Pengobatan jangka lama pada sindroma
zollinger Ellison.
KONTRAINDIKASI
Omeprazole
sebaiknya tidak dierikan pada penderita hipersensitif terhadap omeprazole.
DOSIS DAN ATURAN
PAKAI
Dosis yang
dianjurkan 20 mg atau 40 mg, sekali sehari.
Penderita dengan
gejala tukak duodenal :
Lama pengobatan
memerlukan waktu 2 minggu, dan dapat diperpanjang sampai 2 minggu lagi.
Penderita dengan
gejala tukak lambung atau refluks esofagitis erosive/ulseratif :
Lama pengobatan
memerlukan waktu 4 minggu, dan dapat diperpanjang sampai 4 minggu lagi.
Penderita yang sukar di sembuhkan dengan pengobatan lain, diperlukan 40 mg
sekali sehari. Penderita sindroma zollinger Ellison dosis awal 20 – 16 mg
sekali sehari, dosis ini harus disesuaikan untuk masing – masing penderita.
Untuk dosis lebih dari 80 mg sehari, dosis harus di bagi 2 kali sehari. Kapsul
harus ditelan utuh dengan air (kapsul tidak dibuka, dikunyah, atau di
hancurkan). Sebaiknya diminum sebelum makan